Training Sustainable Livelihoods Approach (SLA) teori dan praktek
KENAPA SLA PENTING
Jelas bahwa untuk melakukan pembangunan masyarakat, dibutuhkan pengerak atau disebut juga organisator masyarakat (community organizer) agar pembangunan dapat dilakukan dalam kegiatan yang terintegrasi, konstruktif dan terorganisir, atau saat ini lebih dikenal dengan sebutan Fasilitator Masyarakat (community facilitator).
Untuk menjadi fasilitator masyarakat, sedikitnya harus menguasai dan memahami siklus penguatan kapasitas, agar mampu melakukan fasilitasi pembangunan masyarakat. Seri belajar yang ditawarkan adalah pelatihan menyusun rencana strategi pembangungan masyarakat dengan menggunakan pendekatan penghidupan lestari (sustainable livelihood approach) dan melakukan analisa atau pengkajian terhadap modal yang dimiliki suatu masyarakat. Ini merupakan tahap awal di mana Fasilitator sudah diterima masyarakat, kemudian tahapan yang kedua yaitu proses sistematis pembelajaran dan menganalisis berbagai struktur dan kekuatan dalam masyarakat secara ekonomi, politik dan sosial-budaya dalam 5 modal penghidupan. Maka untuk menyusun profil yang tepat fasilitator harus mengusai salah satu alat Analisa yang ada, yaitu Pengkajian Perikehidupan yang Lestari (sustainable livelihood assessment). Data yang ada disusun berdasarkan 5 modal perikehidupan untuk mendapatkan gambaran profil suatu masyarakat dan mengetahui potensi lainnya yang dapat dimanfatkan masyarakat sebagai alternatif penghidupan (livelihood) yang dapat dikembangkan.
Sustainable Livelihood Assesment (SLA) itu dilakukan di lokasi dampingan Fasilitator. Hasil analisis dapat digunakan sebagai bahan menyusun strategi pembangunan yang akan dilakukan. Penguasaan alat Analisa ini adalah sebuah keharusan karena seperti proses penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa, yang tertuang dalam Permendagri 114 Tahun 2014 dan atau Permendes 13/2021.
TUJUAN
Meningkatkan kemampuan pelaku pembangunan masyarakat dalam menyusun kerangka Rencana Strategi Kelompok/Lembaga bahkan Pemerintahan Desa (yang dikembangkan menjadi RPJM Desa) serta kerangka kegiatan tahunan (RKP Desa).
HASIL (Out-come)
- Peningkatan kemampuan dan ketrampilan fasilitator/pelaksana pembanunan desa dalam melakukan Pengkajian Penghidupan Lestari.
- Peningkatan kemampuan dan ketrampilan dalam memahami tahapan penusunan Rencana Strategi pembanguan masyarakat dan menyusun RPJM Desa.
KAPASITAS & PELAKSANAAN
- Bath 1 Kapasitas untuk 13 Perusahaan maksimal 26 peserta.
- Seri 1: Tanggal 5-12 Juni 2022
- Seri 2: Tanggal 7-14 Agustus 2022
- Bacth 2 Kapasitas untuk 13 Perusahaan maksimal 26 peserta.
- Seri 1: Tanggal 11-13 Juli 2022
- Seri 2: Tanggal 4-11 September 2022
- 1 (satu) Perusahaan mengirimkan 2 peserta.
- Materi Pelatihan 2 seri Rp 22.000.000,-
- Akomodasi 2 peserta selama total 16 hari Rp 8.000.000,-
Batches
Batch | Date | Online/Location | Price (Rp) | Status |
---|---|---|---|---|
Bacth1 | 05 Jun 2022 | Seri 1: Tanggal 5-12 Juni 2022 & Seri 2: Tanggal 7-14 Agustus 2022 Pendopo Kembangkopi Kab. Malang | 30,000,000 | Open |
Batch2 | 11 Jul 2022 | Seri 1: Tanggal 11-13 Juli 2022 & Seri 2: Tanggal 4-11 September 2022 Pendopo Kembangkopi Kab. Malang | 30,000,000 | Open |
Trainers
Pietra Widiadi
Piet memiliki kualifikasi pengalaman lebih dari 30 tahun di bidang yang terkait dengan tata pemerintahan yang baik (Good Governance) untuk pemerintahan lokal, pembangunan pedesaan, pengembangan masyarakat, mata pencaharian berkelanjutan (sustainable livelihood) & inovasi sosial, pengorganisasian masyarakat serta pemberdayaan masyarakat.